Pada tahun 1969 Advanced Research Project Agency (ARPA) di Pentagon, USA membuat sebuah jaringan yang digunakan untuk keperluan penelitian. Jaringan itu dinamakan Advance Research Project Agency Network (ARPANet). ARPANet menghubungkan pusat penelitian departemen pertahanan dengan pusat-pusat penelitian di universita-universitas di Amerika Serikat. Tujuannya adalah menghadapi kemungkinan terjadinya serangan nuklir karena sifat jaringan Internet tidak mudah dilumpuhkan hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik diserang maa sistem jaringan tetap dapat berfungsi.
Pada tahun 1984 ARPANet dibagi menjadi dua, yaitu MILNet dan ARPANet. MILNet ditujukan untuk kebutuhan militer dan ARPANet untuk menyokong riset. Pada tahun 1986, Internet dipergunakan secara nyata dan meluas untuk kalangan umum. Penggunaan Internet ternyata berkembang sangat pesat. Hampir setiap lembaga yang ada di dunia selanjutnya membuat jaringan Internet untuk kebutuhan transfer data dan sarana komunikasi. Pada tahun 1991, Nation Research and Education Network membuat jaringan baru yang dinamakan NREN. Jaringan ini bertujuan untuk mengadakan riset jaringan berkecepatan tinggi.
Abad ke-20 merupakan abad informasi. Hal ini dapat kita rasakan dari jasa layanan yang ada saat ini. Sebagian besar jasa layanan berupaya menyajikan sistem informasi yang bersifat global, capt, dan akurat. Tidak hanya online, tetapi juga real time serta mudah dalam melakukan perluasan. Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam menyikapi teknologi informasi adalah tidak sekadar alih teknoogi yang telah dikembangkan, tetapi juga pembentukan budaya baru dalam memanfaatkan teknologi informasi tersebut.
Peralihan budaya lama menuju budaya baru ini juga dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologinya. Hal ini terbukti dengan munculnya istilah Information and Commuication Technology (ICT) dan sekarang diterjemahkan menjadi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pengertian ICT, berawal dari pengertian IT (Information Technology), kemudian dengan menambahan “C” atau “Communication” di tengahnya dengan maksud tidak hanya mengembangkan teknologi informasi, tetapi juga membangun masyarakat yang saling terhubung. Minat masyarakat terhadap sistem informasi dapat dilihat dari perkembangan peayanan yang disediakan oleh Internet seperti e-commerce, e-business, e-book, dan e-goverment selain informasi dalam bentuk web dan layanan e-mail.
Di Indonesia, jaringan Internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr. Joseph F.P. Luhukay. Ketika itu, ia baru menamatkan program doktor Filosofi Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan dibangun selama 4 tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay juga mulai mengembangkan University Network (Uninet) di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknology Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen Dikti.
Sekarang ini, Internet telah berkembang pesat di Indonesia. Di berbagai Instansi, baik pemerintah maupun swasta, sudah saling terhubung lewat Internet. Sudah banyak lembaga pendidikan yang memiliki alamat web sendiri. Sistem pendaftaran siswa baru pun sudah dilakukan secara online yang terkenal dengan PSB online. Pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi juga bisa dilakukan secara online. Bahkan, di setiap daerah sudah terdapat berbagai layanan berbasis Internet.
0 komentar:
Posting Komentar